Disporaparbud Purwakarta Jadi Sorotan, Dugaan Penyelewengan dan Kasus Perselingkuhan Jadi Isu Hangat

SIDIKJARI – Dinas Pariwisata, Pemuda, Olahraga, dan Kebudayaan (Disporaparbud) Kabupaten Purwakarta belakangan ini menjadi sorotan publik, menyusul berbagai dugaan kasus yang pernah mencuat dan meresahkan masyarakat. 

Kantor Disporaparbud yang terletak di sekitar Stadion Purnawarman ini kini tak hanya dikenal karena peranannya dalam pengelolaan sektor pariwisata, tetapi juga sejumlah masalah yang melibatkan pejabat-pejabat di dalamnya.

Beberapa isu yang sempat menghebohkan publik di antaranya adalah dugaan penggelapan dana talang ASAD, duga an penipuan terhadap sejumlah pengusaha dengan modus meminjam dana talang untuk kepentingan dinas.

Hingga yang paling terbaru, kasus perselingkuhan yang diduga melibatkan hampir seluruh pejabat Disporaparbud Purwakarta. 

Kasus-kasus ini memunculkan pertanyaan besar mengenai integritas dan transparansi pengelolaan anggaran di instansi yang seharusnya menjadi ujung tombak pembangunan pariwisata di kabupaten tersebut.

Namun, di balik sorotan yang tajam terhadap berbagai masalah internal tersebut, ada satu hal yang luput dari perhatian masyarakat, Dana Hibah Pariwisata yang berasal dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). 

Program ini diluncurkan untuk membantu pemerintah daerah dan industri hotel dan restoran yang terdampak oleh pandemi Covid-19. 

Program hibah tersebut diharapkan dapat mempercepat pemulihan sektor pariwisata yang terpuruk akibat pandemi.

Terkait dengan dana hibah tersebut, Ketua DPC Pospera Purwakarta, Sutisna Sonjaya, menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan audiensi ke Disporaparbud untuk menanyakan penggunaan anggaran hibah tersebut serta anggaran kegiatan lainnya yang diduga terdapat unsur penyelewengan.

“Kami akan melakukan audiensi ke Disporaparbud untuk menanyakan anggaran tersebut, dan beberapa anggaran kegiatan yang disinyalir ada unsur penyelewengan,” ujar Sutisna Sonjaya dengan tegas.