GUYoGpApTSrlBSY5TpC8BSd8Ti==

Alokasi Anggaran Ketahanan Pangan DD Citamiang Maniis jadi Sorotan Publik Diduga tidak Jelas Peruntukkannya

SIDIKJARI- Alokasi anggaran ketahanan pangan dana desa Citamiang, Kecamatan Maniis Kabupaten Purwakarta menjadi sorotan para pemerhati kebijakan publik. 

Pasalnya, dugaan ketidakjelasan peruntukan anggaran tersebut menjadi sorotan utama, mengingat pentingnya dana desa dalam memperkuat ketahanan pangan di tingkat lokal. 

Dana desa, yang merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa, seharusnya digunakan secara efektif dan akuntabel. 

Dari hasil penelusuran,Jumat,(30/8/2024), ditemukan bahwa alokasi anggaran ketahanan pangan di Desa Citamiang mencapai angka yang signifikan, namun realisasi programnya terkesan minim. 

Anggaran untuk ketahanan Hewani tahun 2022 budidaya ternak domba mencapai Rp 128 juta dan anggaran penggemukan Rp. 118 juta.

Sedangkan anggaran ketahanan pangan nabati tahun 2022 untuk budidaya tanaman sorgum sebsar Rp 42 juta dan ditahun 2023 untuk budidaya jamur tiram sebesar Rp 70 juta.

Saat ditemui dikonfirmasi kepala desa Citamiang, E.Suryana mengaku, untuk anggaran ketahanan pangan hewani domba dan sapi.

"Kalau domba kami sebar ke setiap RT dan RW,"ungkapnya, Senin,(2/9/2024) tanpa menyebutkan berapa jumlah dombanya dan menunjukan keberadaan ternak dombanya.

" Warga berfikir hewani ini hewan pemberian pemerintah, jadi menurut pandangan mereka mau di apain juga terserah, tapi kan tetap saja pertanggungjawaban di kepala desa,"jelasnya.

Saat ditanya berapa ekor sapi yang dialokasi, karena dilokasi menunjukan hanya 1 ekor sapi induk dan dua anaknya.

" Semuanya 5, disini 1 ekor induknya dan sudah beranak dua ekor, untuk empat ekor lagi ada tapi jauh kalau kesana," katanya.

Lebih lanjut dikatakan, untuk ketahanan pangan nabati yang berbasis pada tanaman sorgum, yang didanai melalui alokasi dana desa mengalami kegagalan.

"Sebelumnya kami melakukan musyawarah untuk dilaksanakan ketahan nabati Sorgum ini, tapi hasilnya sangat disayangkan gagal panen semua ada dokumentasinya,"jelasnya.

"Di tahun 2023 dialokasi untuk budidaya jamur tiram hingga sekarang masih berjalan,"ungkapnya.(Irvan Rido)


Komentar0

Type above and press Enter to search.