Pasangan bakal calon ini merupakan pasangan kedua yang mendaftar ke KPU Majalengka sebagai calon pada Pilkada serentak yang akan digelar 27 November 2024.
Partai koalisi pengusung dua belas partai terdiri dari Partai GERINDRA, Partai Golkar, Partai PPP, Partai PAN, Partai PKB, Partai Demokrat, Partai Nasdem, Partai Hanura, Partai PSI, Partai Gelora, Partai Garuda, Partai Prima. Juga di iring ratusan ribu para relawan dan simpatisan Eman Dena, dari berbagi pengusung partai untuk mendaftar ke KPU.
Dalam sambutannya Teguh menyampaikan telah menerima berkas pendaftaran Calon Bupati dan Wakil Bupati Majalengka, Setelah berkas pendaftaran tersebut diterima KPU akan segera melakukan tahapan verifikasi dokumen tersebut.
“KPU Majalengka telah menerima berkas pendaftaran Drs.H.Eman Suherman dan Dena Muhamad Ramdhan untuk pencalonan Calon Bupati dan Wakil Bupati, KPU Majalengka dan akan segera masuk proses verifikasi, untuk kedepannya kita akan lebih menjalin komunikasi agar dapat mensukseskan Pilkada yang akan dilaksanakan pada tanggal 27 Novemver”, ucap Teguh.
H.Eman Suherman dan Dena Muhamad Ramdhan, mengatakan, akan membangun kota Majalengka yang lebih Hade (Harmonis, Agamis, Demokrasi, dan Energik)
“Hari ini kami telah mendaftar ke KPUD Majalengka, bahwa saya dengan kang Dena siap menerima amanat dari seluruh relawan, seluruh mandat dari partai politik dan gabungan partai politik, dari masyarakat dan seluruh komponen yang mendukung saya. Kami punya keyakinan dan punya semangat dan inipun menjadi dorongan dari partai koalisi dan gabungan, untuk ketika kami diberikan amanat, kemudian memegang roda pemerintahan maka kami siap melaksanakan pemerintahan ini dengan sesunguh-sungguhnya, pemerintah yang bersih tanpa Korupsi, Kolusi dan Nepotisme”. Ungkapnya
masih kata H. Eman, “kami berkomitmen akan menjalankan semua amanat yang diminta masyarakat, dalam rangka mewujudkan Majalengka yang sejahtera, yang HADE dan langkung SAE. Kita ingin bercita-cita, pertama bahwa masyarakat Majalengka tidak ingin harga kebutuhan pokok meningkat. kedua, para petani tidak menginginkan harga pupuk mahal dan sulit untuk mendapatkan pupuk, ketiga masyarakat tidak kesulitan mencari lowongan pekerjaan, ke empat masyarakat Majalengka tidak ingin jalan-jalan yang di Majalengka itu rusak, harus dalam kondisi mulus 95 persen, dan yang kelima angka kemiskinan, akan kita tekan semaksimal mungkin”. Pungkasnya(Salia W-Sidikjari)
Komentar0