SIDIKJARI- Penggunaan alokasi anggaran ketahanan pangan yang bersumber dari dana desa di desa Cisalada Kecamatan Jatiluhur,Kabupaten Purwakarta di pertanyakan.
Pasalnya, data dan informasi yang di dapat menunjukan anggaran ketahanan pangan hewani tahun tahun 2023 sebesar Rp 47 juta untuk penggemukan domba.
Sedangkan, anggaran ketahanan pangan nabati sebesar Rp 88 juta untuk tumbuhan cabe.
Saat ditemui kepala desa Cisalada, Unang mengatakan untuk ketahanan pangan pangan hewani dialokasi sebanyak 40 domba diserahkan ke kolmpok tani.
Walaupun sudah sudah diserahkan ke kelompok tani, menurut kades, tetap dirinya mengontrol keberadaan domba -domba tersebut.
" Ketahanan pangan riskan kalau ada apa-apa tetap saja pertanggungjawaban kepala desa," katanya, Jumat,(23/8/2024).
Lebih lanjut dikatakan sebenarnya cape hal-hal tersebut, sehingga untuk anggaran ketahanan pangan hewani dan nabati dikurangi dialihkan untuk jalan dan jembatan.
"Kalau kita terus ke sapi dan domba, riskan ada yang mati, riskan tanggung jawabnya, kalau untuk jalan jelas ada wujudnya," ungkapnya.
Saat ditanya dimana alokasi ketahanan pangan nabati tumbuhan cabe yang menelan anggaran sebesar Rp 88 juta.
Unang menyebutkan untuk ketahanan nabati tumbuhan cabe ditempatkan di kolam dilokasi RT 13 dan sebagain digunakan di green house.
Ia menjelaskan, bahwa sebenarnya untuk ketahanan pangan itu tidak harus dijawab oleh kepala desa. Karena sudah ada kelompok yang bertanggung jawab anggaran ketahanan pangan hewani dan nabati.
"kalau masih bisa ngobrol sama saya,hayu kita ngobrol, kalau tidak bisa ke kelompoknya, silahkan pertangjawabkan, barangnya ada, LHP nya ada, tapi tidak usah jauh kesana lah, masing-masing masing ada tupoksinya. Pada intinya kita ngobrol secara rekan jadi tidak usah merebet kemana - mana, saya juga kenal beberapa wartawan media yang suka ke desa"katanya. (Irvan Rido)
Komentar0